Selasa

Simbiosis Mutualisme

Pendahuluan
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda jenis (A. Suyitno dan Sukirman, 2006). Sedangkan mutualisme adalah cara dua organisme biologis berinteraksi di mana setiap individu saling menguntungkan (Adenbagus, 2011). Jadi, Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda dan saling menguntungkan ( Saktiono,2006). Simbiosis mutualisme dapat dilakukan secara alami seperti
simbiosis mutualisme lebah madu dengan wijen dan juga dapat dilakukan dengan cara bantuan manusia atau simbiosis mutualisme buatan seperti simbiosis mutualisme antara bakteri Synechoccus sp dengan tanaman kedelai dimana membutuhkan bantuan manusia untuk menyemprotkan bakteri tersebut. Saat ini didalam agroekologi  simbiosis mutualisme ini telah banyak di usahakan sebagai teknologi yang ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan produktitas, stabilitas, keberlanjutan dan keseimbangan. Maka dari itulah harapan dari penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa dapat mengerti interaksi simbiosis dan dapat menciptakan teknologi baru yang ramah lingkungan berdasarkan interaksi simbiosis mutualisme.
 
Contoh Simbiosis Mutualisme
Interaksi antara Tanaman Kedelai dengan bakteri Synechoccus sp yang menghasilkan hubungan simbiosis mutualisme. Bakteri pada tanaman ini mengambil sedikit nutrisi pada kedelai untuk pertumbuhannya, namun tidak mengganggu siklus hidup tanaman tersebut. Sedangkan pada tanaman kedelai mendapatkan keuntungan karena bakteri tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan dan memperluas ukuran daun sehingga hasil fotosintat yang dihasilkan pada tanaman kedelai lebih tinggi (Soedrajad & Avivi, 2005).

Interaksi antara Tanaman Wijen dengan lebah madu yang menghasilkan hubungan simbiosis mutualisme. Dengan bantuan penyerbukan oleh lebah madu, hasil wijen dapat meningkat, sedangkan bagi lebah madu dengan mengonsumsi tepung sari wijen ketahanan dan masa hidupnya dapat meningkat.

Pembahasan
Contoh I.
Dari  contoh tersebut terjadi suatu interaksi mutualisme yang terdapat pada tanaman kedelai dengan Synechoccus sp. Jika disemprotkan ke daun Bakteri Synechoccus sp mampu meningkatkan pertumbuhan dan memperluas ukuran daun sehingga hasil fotosintat yang dihasilkan pada tanaman kedelai lebih tinggi sekitar 15.50 gram/tanaman dalam bobot kering brangkasan dibandingkan dengan tanpa perlakuan bakteri  .  Sedangkan bakteri itu sendiri hanya mengambil sedikit nutisi dari tanaman kedelai untuk pertumbuhannya tanpa menggangu siklus hidup dari tanaman kedelai itu sendiri, selain itu bakteri ini dapat melakukan proses fotointesis sendiri dan dapat pula memfiksasi molekul nitrogen. Selain itu, karena  simbiosis ini berdasarkan bantuan manusia untuk menyemprotkan bakteri, maka teknologi ini merupakan langkah tepat karena merupakan teknologi yang ramah lingkungan
Jika dikaitkan dengan peranannya didalam jaring-jaring makanan, tanaman kedelai memiliki fungsi sebagai produsen yang bersifat autotrof yang dapat memberikan energi kepada konsumen tingkat 1. Sedangkan Synechoccus sp juga berperan sebagai produsen karena merupakan bakteri fotosintetik karena mampu melakukan fotosintesis sendiri dan berperan pula sebagai konsumen tingkat 1 karena juga mengambil sedikit hasil fotosintat dari tanaman kedelai. Namun pada akhirnya bakteri yang berada pada daun itu sendiri juga akan dimakan oleh konsumen tingkat 1 seperti ulat dan belalang karena ukurannya yang terlalu kecil. Selanjutnya konsumen tingkat 1 akan dimakan oleh konsumen tingakat 2 sampai seterusnya  pada konsumen tingkat 4 dan pada akhirnya berakhir pada proses dekomposer yang dilakukan oleh bakteri pengurai. Hasil dari dekomposer kemudian dipecah menjadi unsur-unsur organik di dalam tanah dimana unsur hara tersebut akan diserap oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya.
Contoh II
Dari  contoh tersebut terjadi suatu interaksi mutualisme yang terdapat pada tanaman Wijen dan lebah. Wijen adalah tanaman yang bunganya dapat menyerbuk sendiri (self pollinated crop). Namun demikian dapat pula terjadi penyerbukan silang yang dilakukan oleh lebah termasuk lebah madu (Apis mellifera L). Lebah madu tidak menusuk dan mengisap cairan buah/bakal buah, oleh karenanya lebah madu bukan sebagai hama. Dengan bantuan penyerbukan oleh lebah madu, hasil wijen dapat meningkat, sedangkan bagi lebah madu dengan mengonsumsi tepung sari wijen ketahanan dan masa hidupnya dapat meningkat (Hariyono, tanpa tahun) .
Jika dikaitkan dengan peranannya didalam jaring-jaring makanan, tanaman wijen sebagai produsen yang bersifat autotrof yang dapat memberikan energi kepada konsumen tingkat 1. Sedangkan lebah sebagai konsumen tingkat 2 sampai seterusnya  pada konsumen tingkat 4 dan pada akhirnya berakhir pada proses dekomposer yang dilakukan oleh bakteri pengurai. Hasil dari dekomposer kemudian dipecah menjadi unsur-unsur organik di dalam tanah dimana unsur hara tersebut akan diserap oleh tanaman wijen  dalam proses pertumbuhannya.
Kesimpulan
 Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda dan saling menguntungkan. Simbiosis mutualisme dapat dilakukan secara alami seperti simbiosis mutualisme lebah madu dengan wijen dan juga dapat dilakukan dengan cara bantuan manusia atau simbiosis mutualisme buatan seperti simbiosis mutualisme antara bakteri Synechoccus sp dengan tanaman kedelai dimana membutuhkan bantuan manusia untuk menyemprotkan bakteri tersebut. Pengetahuan akan simbiosis mutualise dapat digunakan sebagai dasar untuk mnciptakan teknologi baru yang ramah lingkungan sehingga mampu meningkatkan produktivitas, stabilitas, keberlanjutan, dan keseimbangan.
Daftar Pustaka
Adenbagus. 2011. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2177943-pengertian-mutualisme/.     Tanggal akses 26 februari 2012.
Hariyono, Budi. Tanpa tahun. Potensi Bunga Wijen (Sesmum indicum L.) Sebagai Sumber Pakan Lebah         Madu. Penelitian. ________:60-63.
Saktiyono. 2006. IPA Biologi 1. Jakarta: Erlangga.
Soedrajad, R & Sholeh Avivi. 2005. Efek Aplikasi Synechocuccus sp dan Pupuk NPK Terhadap             Parameter Agronomi Kedelai. Buletin Agronomi. (33) (3): 17-23.   
Suyitno, A & Sukirman. 2006. Biology For Junior High School. Jakarta: Yudishtira.

 

INTERAKSI MUTUALISME ANTARA TANAMAN DAN ORGANISME LAIN
DIATAS PERMUKAAN TANAH





Disusun sebagai Tugas Kelompok Agroekologi

Disusun Oleh:
ENNIS HARIMURTI        111510501067
FAJRI WILDANA        111510501109
FANDI AHMAD        111510501102

Kelompok     : 4
Tanggal Penyumpulan         : 27 Februari 2012

Dosem Pengampuh           : R. Soedradjad



FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER
2011

1 komentar:

  1. Anonim6.10.13

    adakah contoh simbiosis bakteri yang lainnya? pembahasan anda tentang simbiosis mutualisme antara bakteri dengan tanaman, sangat bagus :) saya memerlukan contoh simbiosis komensalisme, dll seputar bakteri. untuk memenuhi tugas mikrobiologi. mohon bantuannya. thanks

    BalasHapus